Waspadai Gejala Periodontitis

Oleh: Drg. Ratikh Pranita, MARS | 2014-05-25 09:05:53

Kesehatan gigi masih merupakan suatu masalah yang selayaknya mendapatkan perhatian khusus oleh masyarakat. Sampai saat ini, masalah kesehatan gigi maasih banyak ditemukan, seperti misalnya kasus periodontitis gigi, karena prevalensinya cukup tinggi dalam ilmu kedokteran gigi di Indonesia.

Minimnya perawatan gigi yang dilakukan oleh seseorang dapat menyebabkan kerusakan serta peradangan jaringan pendukung gigi yang terdiri dari gusi, sementum, ligament periodontal, dan tulang alveolar, di mana hal tersebut disebabkan oleh adanya bakteri.

Kerusakan dan gangguan yang ditimbulkan oleh peradangan jaringan pendukung gigi atau disebut juga periodontitis, dapat meliputi gejala : • Rasa sakit pada gusi
• Napas yang berbau tidak sedap
• Gusi yang berwarna merah atau merah keunguan
• Terdapat nanah pada gusi
• Terdapat celah antara gigi-gigi
• Gusi bengkak
• Mengkilap serta mudah berdarah
• Gigi goyang

Penanganan Pada Periodontitis

Perawatan pada periodontitis mutlak dilakukan, karena dapat mencegah kondisi yang lebih parah, kerusakan yang lebih lanjut, dan mengembalikan fungsi dari gigi. Tahap perawatan yang dilakukan pada penanganan periodontitis terdiri atas:

Menghilangkan plak serta karang gigi dapat dilakukan dengan tindakan scaling dan root planning dari permukaan gigi yang dapat mengurangi jumlah bakteri  yang  bersarang. Tindakan ini merupakan tahap awal dari rangkaian penanganan yang akan diberikan dan dilakukan secara berkala.

Stabilisasi gigi-gigi yang mengalami kegoyangan dengan menggunakan alat tertentu yang bernama splint. Alat ini bermacam-macam dan digunakan sesuai indikasinya. Pada tahapan perawatan periodontitis splint yang digunakan adalah spilnt sementara yang berguna untuk mempercepat penyembuhan.

Obat anti-mikrobial yang diletakkan secara langsung pada jaringan yang rusak atau dengan cara terapi sistemik. Pemberian obat ini adalah sebagai penunjang untuk membasmi secara menyeluruh bakteri yang ada di sekitar daerah peradangan, di mana hal ini tidak dapat dilakukan oleh scaling dan root planning.

Menghilangkan peradangan dan memperbaiki kerusakan pada jaringan sekitar dengan pembedahan.  Perbaikan yang diperlukan dapat terjadi dengan sendirinya setelah pembedahan atau dengan bantuan bahan-bahan tertentu yang diaplikasikan dalam proses pembedahan.